Kamis (24/7/2025)
Menurut Indro, peradaban manusia bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu: logika, etika, dan estetika. Ketiganya harus hadir secara seimbang, baik dalam diri manusia maupun lingkungan tempat ia hidup. “Ketiga pilar ini menentukan tinggi rendahnya peradaban. Maka, harus dibangun secara harmonis,” ujarnya.
Di lingkungan pendidikan tinggi, termasuk UNJ, keberadaan objek estetik menjadi penanda penting dari hadirnya pilar estetika. “Kampus yang memahami filsafat, tentu mengajarkan tiga dasar itu. Patung, sebagai objek estetik, menjadi simbol bahwa kita belajar logika, etika, dan estetika,” jelasnya.
Melalui wawancara ini Indro mengenalkan elemen objek estetik yang pernah dirinya garap. Selain sebagai identitas institusi, objek estetik menurutnya juga merupakan simbol untuk merepresentasikan visi dan misi sebuah institusi.
Bagi Indro, peran seni sangat penting bagi penyeimbang ruang dimana kehadirannya dapat melengkapi secara humanistik. Seperti apa yang dirinya gambarkan bahwa seni akan tumbuh untuk memperkuat ruang dan membuatnya lebih hidup.
Ia berharap pembangunan kampus UNJ yang kini semakin kolosal tetap memberi ruang bagi objek estetik. (seni). “UNJ yang megah dan dilengkapi elemen estetika akan menjadi kompleks manusia pembelajar yang canggih dan beradab, mendukung visi UNJ sebagai kampus kelas dunia
(Nang)