SIDOARJO | Cyberpolri.id - 27 Agustus 2025, Suasana haru menyelimuti rumah dinas Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Indayana, saat menerima pasangan Hasan Bisri dan Siti Nuraini. Pasangan ini datang membawa duka mendalam atas meninggalnya putri mereka, Hanania Fatin Majida (2), pada 4 Juni 2025 setelah menjalani perawatan di Klinik Siaga Medika.
Dalam pertemuan itu, Siti Nuraini dengan suara bergetar menceritakan kronologi sejak membawa putrinya ke klinik hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal. “Mulai dari klinik, lalu dirujuk ke rumah sakit, tapi akhirnya Hanania dinyatakan meninggal. Sampai sekarang saya masih tidak percaya,” ucapnya sambil menahan tangis.
Hasan Bisri, sang ayah, juga tak kuasa menahan kesedihan. Ia mengaku sejak kepergian Hanania, konsentrasinya di jalan saat bekerja sebagai sopir sering buyar. “Kadang hampir menabrak karena pikiran melayang ke Hanania. Rasanya kosong,” ujarnya lirih.
Mendengar cerita itu, Wabup Mimik Indayana menegaskan bahwa kasus ini tidak boleh dianggap remeh. Ia memastikan Pemkab Sidoarjo akan memanggil manajemen klinik untuk klarifikasi.
“Kalau terbukti ada penanganan yang tidak sesuai SOP, kami tidak segan menutup izin praktik klinik tersebut. Bahkan jika ada kelalaian, akan ada sanksi tegas,” tegas Mimik.
Selain aspek hukum, Mimik juga berjanji memperjuangkan hak-hak sosial keluarga, termasuk memastikan bantuan sosial yang sempat tertahan bisa kembali diterima.
Ia menekankan agar kasus ini menjadi pelajaran bagi seluruh fasilitas kesehatan di Sidoarjo. “Pelayanan kesehatan tidak boleh main-main. Ini menyangkut nyawa. Klinik maupun tenaga medis harus profesional dan penuh tanggung jawab,” katanya.
Pertemuan berakhir dengan doa dan belasungkawa mendalam dari Wabup untuk keluarga. Hasan Bisri dan Siti Nuraini berharap ada keadilan dan perubahan besar dalam pengawasan layanan kesehatan di Sidoarjo agar tidak ada lagi keluarga yang mengalami duka serupa.
Tim

