YOGYAKARTA|Cyberpolri.id - Tiga hari menjelang Garebeg Mulud Dal 1959, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi Numplak Wajik pada Selasa (2/9/2025) di Panti Pareden Kilen yang berada di area Pelataran Kemagangan.
Prosesi ini menandai dimulainya penyusunan Gunungan sebagai simbol syukur dan doa.
Sekitar pukul 15.45 WIB, GKR Mangkubumi diiringi Kanca Keparak hadir untuk memimpin jalannya prosesi Numplak Wajik. Numplak Wajik sendiri menjadi tanda bahwa proses merangkai gunungan telah dimulai.
Proses ‘numplak’ yang berarti menuang seluruh adonan wajik dengan cara membalikkan wadahnya merupakan inti dari upacara Numplak Wajik. Gunungan Estri (Putri) memiliki satu bakul wajik yang berfungsi sebagai pondasi bagi mustaka (bagian atas) gunungan. Wajik juga menjadi sarana untuk menancapkan sujen kue ketan hingga membentuk Gunungan Estri.
Jalannya Hajad Dalem Numplak Wajik diiringi dengan gejog lesung yang dimainkan oleh Abdi Dalem Keparak.
Lesung dipukul dengan beberapa alu untuk membunyikan irama tertentu sehingga menghasilkan musik harmonis yang dipercaya dapat menolak bala.
(Nang)

