Berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK) Surabaya, kedua makanan tersebut terkontaminasi bakteri. Selain itu, air yang digunakan untuk memasak di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Jagir juga belum pernah diuji di laboratorium daerah.
Kepala Bidang SDM Kesehatan dan Farmasi Dinas Kesehatan Ngawi, Dhina Handayani, membenarkan temuan tersebut dan menegaskan perlunya pemeriksaan lanjutan terhadap sumber air dan kebersihan dapur program.
Sementara itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyatakan hasil uji tersebut akan dijadikan dasar evaluasi total terhadap pelaksanaan program MBG agar kejadian serupa tidak terulang.
Dapur SPPG di Desa Jagir diketahui berhenti beroperasi sejak 2 Oktober, dan hingga pertengahan Oktober belum kembali dibuka. Aktivitas belajar di SMK Negeri 1 Sine kini sudah normal, namun program makan siang gratis untuk sementara dihentikan, dan siswa memilih makan di kantin atau membawa bekal dari rumah
(Nang)

