Ambrol, Jembatan Mliwis-Cabean Boyolali akan Diperbaiki dengan Dana Rp200 Juta

jembatan penghubung Mliwis-Cabean, Cepogo, Boyolali,


BOYOLALI-Hampir sebulan, jembatan yang menghubungkan Desa Mliwis dan Desa Cabean, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali ambrol seusai hujan deras mengguyur daerah sekitar pada Minggu (23/2/2025), Pemeperbaikan dengan estimasi anggaran Rp150 juta-Rp200 juta.

Dikutip dari SoloPos.com - Jembatan tersebut berada di Dukuh Kepil, Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo. Tepatnya di perbatasan Balong, Cabean dan Kepil, Mliwis. Namun, warga dari Cabean menggunakan jembatan tersebut sebagai akses utama dari jalan raya.

Warga Balong, Cabean, Harini Darmastuti, menyampaikan jembatan tersebut ambrol sehari setelah agenda Sadranan di tempatnya. Selain itu, daerahnya juga dilanda hujan terus-terusan yang membuat jembatan ambrol. Hal tersebut membuat jembatan tak bisa dilalui kendaraan roda empat, hanya roda dua itu pun bergantian tak bisa berpapasan.

Rini mengatakan ia sebagai pengguna kendaraan roda empat sangat terdampak jembatan ambrol.

“Kalau mau mengantar anak berangkat ke Boyolali Kota, yang awalnya cukup 25 menit jadi harus berputar lewat Karanggondang, jadi satu jam,” kata dia kepada Espos, Senin (17/3/2025).

Ketika ada jembatan ambrol, ia hanya cukup berkendara ke selatan lewat Mliwis dan sampai ke jalan raya Boyolali-Cepogo. Namun, ketika jembatan rusak, ia harus berputar ke utara dan harus lewat Jalan Solo-Semarang sehingga memutar.

Rini berharap jembatan tersebut segera diperbaiki agar lalu lintas masyarakat tidak terganggu. Ia juga berharap jembatan yang sebelum dan sesudahnya didahului jalan menikung bisa dibuat jembatan baru yang lurus, sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.

“Yang terdekat saja lah semoga diperbaiki, diperkuat. Ini saja jembatannya rusak, kalau malam ada roda empat yang nekat lewat,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Mliwis, Hardani, mengatakan jembatan tersebut telah berusia 25 tahun. Jembatan tersebut dibangun oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Mliwis saat itu.

Ia mengatakan lebar jembatan tersebut sekitar tiga meter. Namun, karena jembatan ambrol menyisakan dua meter.

“Setelah ambrol, hanya roda dua yang boleh lewat. Roda empat enggak boleh karena berisiko makin ambrol,” kata dia.I

ia mengatakan jembatan tersebut menjadi akses ke MTs, SMP, SMA, dan MA yang berada di sisi utara jembatan. Para pekerja pabrik juga melewati akses tersebut untuk bekerja.

Hardani mengatakan walau jembatan secara administratif berada di wilayah Mliwis, justru warga di sisi selatan yang sangat bergantung dengan jembatan tersebut.

Selanjutnya, ia mengatakan status jalan di sekitar jembatan telah naik menjadi jalan kabupaten dua tahun lalu. Sehingga masalah perbaikan jembatan ambrol diurus oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali.

“Karena sekarang jadi jalannya DPUPR, sehingga Pemdes tidak berani menganggarkan,” kata dia.

Ia mengatakan kerusakan telah dilaporkan ke DPUPR Boyolali dan telah dipasang water barrier dan garis pembatas.

Sementara itu, Kepala DPUPR Boyolali, Ahmad Gojali, mengatakan jembatan di ruas jalan Mliwis-Balong tersebut mengalami kerusakan pada bagian sayap jembatan di sisi barat-selatan.

Ia menjelaskan panjang jembatan sebelum rusak yaitu 5,2 meter, lebar 3,8 meter, dan kedalaman struktur 5 meter. Namun, terdapat kerusakan sayap sepanjang 7 meter, lebar longsoran 2,5 meter, dan ketinggian longsoran mencapai 2,5 meter.

Kerusakan ini berpotensi mengganggu kestabilan struktur jalan dan jembatan serta membahayakan keselamatan pengguna jalan,” kata dia.

Gojali mengatakan perbaikan sayap jembatan direncanakan dimulai pada pertengahan April 2025. Hal tersebut mempertimbangkan kondisi cuaca. Ia menilai cuaca yang stabil diperlukan untuk memastikan kelancaran proses konstruksi serta menghindari risiko teknis akibat musim penghujan.

Selama proses perbaikan berlangsung, akan diberlakukan pembatasan akses bagi kendaraan roda empat atau lebih besar untuk menghindari risiko kerusakan lebih lanjut dan menjamin keselamatan pengguna jalan.

“Jembatan tersebut akan diperbaiki dengan anggaran yang tersedia dalam sub kegiatan URC Jembatan 2025 dengan estimasi Rp150 juta-Rp200 juta,” kata dia. 

(Sumber SOLOPOS.COM)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR