CyberPolri.id - MADIUN : Dalam kehidupan bernegara, kita diajarkan untuk berbakti kepada tanah air, membayar pajak, menaati hukum, dan berkontribusi bagi pembangunan.Rabu (2/4/2025)
Namun, pernahkah kita bertanya: apa yang telah diambil negara dari Rakyat Untuk kita,
harga cabe Rp.200 K /Kg Melebihi harga Ayam daging di pasar dolopo Kabupaten Madiun dan apa yang telah diberikan sebagai gantinya?
Negara memungut pajak dari penghasilan, membeli tanah rakyat atas nama kepentingan umum, mengelola sumber daya alam, dan mengatur hampir setiap aspek kehidupan.
Namun, di tengah kewajiban yang terus membebani rakyat, apakah pelayanan publik, kesejahteraan sosial, dan akses terhadap keadilan berjalan seimbang?
Berapa banyak pajak yang kembali dalam bentuk fasilitas pendidikan tidak di korupsi oleh Mafia BOS oknum bapak /Ibu guru ,Kepala sekolah Negeri/Swasta dan kesehatan yang layak?
Sejauh mana kebijakan ekonomi negara benar-benar menguntungkan rakyat, bukan hanya segelintir elit?
Ketimpangan ini semakin terasa ketika korupsi merajalela, birokrasi berbelit-belit, dan kebijakan ekonomi lebih berpihak pada investor asing ketimbang masyarakat sendiri. Sementara rakyat diminta berkorban demi negara, para pejabat sibuk memperkaya diri.
Ketika harga kebutuhan pokok melambung dan rakyat berjuang sekadar untuk bertahan hidup, negara justru mengucurkan dana besar untuk kepentingan yang tidak langsung menyentuh rakyat kecil.
Menjadi warga negara bukan hanya soal kewajiban, tetapi juga hak. Maka, tanyalah: apa yang telah diambil negara darimu, dan apa yang benar-benar telah diberikan sebagai imbalannya? Jika jawabannya timpang, mungkin sudah saatnya kita menuntut pertanggungjawaban.(Red/Nang)