Aliansi Warga Temon Bersatu Gelar Aksi Ngopi Bareng: Desak Transparansi dan Akuntabilitas Dana Desa

Aliansi Warga Temon Desa Temon Kecamatan Ngerayun Kabupaten Ponorogo


PONOROGO | Cyberpolri.id Suasana malam Minggu di Desa Temon berubah menjadi momen penuh semangat perjuangan warga. Di tengah hawa dingin perbukitan Ngrayun, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Warga Temon Bersatu berkumpul di kediaman Bapak Hariyadi, Lungur Bangun Sari Ketro, Minggu malam (25/5). Mereka tidak sekadar ngopi, namun menyalakan bara perjuangan menuntut keadilan dan transparansi dalam pengelolaan dana desa.

Dengan agenda yang sarat kepentingan publik, pertemuan ini menjadi titik awal konsolidasi gerakan warga yang merasa hak-haknya dikhianati oleh kabut ketertutupan pemerintahan desa. Diskusi dibuka dengan suasana santai, namun seiring waktu, aroma kopi tergantikan oleh aroma kegelisahan: laporan dugaan penyalahgunaan dana desa yang mulai terbongkar.

Sorotan tajam warga tertuju pada belum dilaksanakannya laporan pertanggungjawaban tahun 2024. Dalam forum yang berlangsung hangat namun serius itu, disampaikan pula bahwa Inspektorat dan Kejaksaan Negeri Ponorogo telah mulai melakukan pemeriksaan. Warga sepakat, proses hukum harus dikawal ketat agar tidak berhenti di tengah jalan.

"Kami ingin bukti, bukan janji!" tegas salah satu anggota aliansi dalam pertemuan tersebut.

Langkah strategis disusun. Aliansi sepakat untuk terus mengawal proses pemeriksaan yang tengah berjalan, sekaligus mendesak agar laporan pertanggungjawaban tata kelola pemerintahan desa tahun 2024 segera dipublikasikan kepada masyarakat. Mereka menuntut kejelasan, menolak dibungkam.

Pertemuan malam itu tidak hanya menjadi ajang curahan hati, tetapi pernyataan sikap. Komitmen pun ditegaskan: Aliansi Warga Temon Bersatu akan terus berdiri di garda depan, mengawasi penggunaan dana desa dan melindungi kepentingan masyarakat dari praktik korupsi yang merugikan.

Dengan semangat gotong royong dan tekad membara, warga Temon ingin menjadikan desanya sebagai simbol perlawanan terhadap penyalahgunaan kekuasaan. Mereka percaya, perubahan dimulai dari keberanian warga menjaga haknya sendiri.

Dan malam itu, dari secangkir kopi, lahirlah bara perjuangan.


Aj / Tim

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR