![]() |
Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si., ikut berjalan kaki bersama rombongan Bhiksu Thudong dari Thailand, Malaysia, dan Indonesia |
Cyberpolri.id - SEMARANG
Sebuah pemandangan unik dan penuh makna terlihat di jalanan Kabupaten Semarang, Rabu (7/5/2025) sore. Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si., ikut berjalan kaki bersama rombongan Bhiksu Thudong dari Thailand, Malaysia, dan Indonesia dalam rangkaian perjalanan suci menuju Candi Borobudur, Magelang.
Didampingi Wakapolres Kompol Erwin dan jajaran Pejabat Utama (PJU) Polres Semarang, AKBP Ratna tidak sekadar memimpin pengamanan, tetapi turut menyatu dengan para Bhiksu dalam langkah-langkah spiritual mereka. Rombongan disambut hangat saat tiba di Vihara Avalokittesvara, Gunung Kalong, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, sekitar pukul 15.47 WIB.
“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam mendukung kebebasan beragama dan menjaga toleransi. Sebanyak 275 personel Polres Semarang kami siagakan selama dua hari penuh demi kelancaran dan keamanan perjalanan Bhiksu Thudong,” tegas AKBP Ratna di sela kegiatan pengamanan.
Kehadiran para Bhiksu yang menjalankan tradisi Thudong, yakni perjalanan spiritual dengan berjalan kaki ratusan kilometer, menjadi momen penuh kedamaian yang disambut antusias oleh masyarakat sekitar. Rencananya, setelah bermalam di Vihara Avalokittesvara, rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Klenteng Hok Tik Bio di Kecamatan Ambarawa untuk beristirahat sebelum melangkah lagi ke arah Magelang.
Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., turut hadir menyambut rombongan Bhiksu. Dalam suasana penuh kekhusyukan dan keramahan, Bupati dan Kapolres Semarang bersama-sama mengapresiasi semangat spiritual para Bhiksu yang membawa pesan perdamaian dan ketenangan.
![]() |
Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., turut hadir menyambut rombongan Bhiksu |
“Tradisi ini bukan hanya ritual agama, tapi juga menjadi simbol kekuatan spiritual lintas negara. Kami bangga Kabupaten Semarang menjadi bagian dari perjalanan suci ini,” ujar Bupati Ngesti Nugraha.
Bhiksu Thudong merupakan tradisi tahunan menjelang Hari Raya Waisak, yang telah rutin digelar dalam beberapa tahun terakhir. Perjalanan ini akan mencapai puncaknya di pelataran Candi Borobudur, Magelang, pada Hari Raya Waisak 2025 mendatang, yang menjadi pusat perayaan umat Buddha di Indonesia.
Keterlibatan aktif aparat keamanan dalam mengawal perjalanan Bhiksu Thudong menjadi bukti nyata sinergi antara aparat negara dan nilai-nilai keberagaman yang dijunjung tinggi. Tak hanya menjaga keamanan, kehadiran Kapolres dan jajarannya juga menjadi cermin kedekatan Polri dengan seluruh elemen masyarakat. (red.tim)