Tanah Retak di Tugurejo Ancam Lahan Warga, Belasan Kepala Keluarga Dilanda Keresahan


PONOROGO | Cyberpolri.id - Belasan kepala keluarga di RT 2 RW 3, Njoso, Dukuh Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, dilanda keresahan mendalam menyusul munculnya retakan tanah di wilayah mereka. Retakan tersebut membentang sepanjang kurang lebih 30 meter dengan lebar sekitar 10 sentimeter, dan di beberapa titik tanah bahkan mengalami amblasan sedalam 25 sentimeter. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran serius di kalangan warga, terutama mengingat lokasi tersebut berada dekat dengan permukiman dan lahan pertanian produktif.

Retakan tanah ini terletak di ujung atas persil blok 25, yang merupakan ladang warga dan berbatasan langsung dengan lahan milik Perhutani. Kawasan tersebut memang memiliki kontur tanah yang rawan pergeseran, terlebih setelah intensitas hujan tinggi dalam beberapa minggu terakhir. Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, menyatakan bahwa pihaknya segera merespons laporan warga dan langsung menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo guna mendapatkan penanganan yang lebih lanjut dan menyeluruh.

Sebagai langkah awal, tim Desa Tangguh Bencana (DESTANA) telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi retakan. Dari hasil pengecekan lapangan, diketahui bahwa pergerakan tanah masih berpotensi berlanjut, terutama jika cuaca ekstrem terus terjadi. “Yang paling kami khawatirkan adalah dampak terhadap lahan pertanian warga. Jika tanah terus bergerak, hasil panen bisa terancam dan mata pencaharian warga bisa terganggu,” ujar Siswanto.

Lebih lanjut, Siswanto mengungkapkan bahwa lokasi retakan saat ini tidak jauh dari titik bencana serupa yang pernah terjadi pada tahun 2021 lalu. Saat itu, pergerakan tanah yang cukup besar memaksa beberapa warga untuk direlokasi demi keselamatan mereka. Pengalaman tersebut membuat warga kini semakin waspada dan penuh kecemasan menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa saja terulang. Untuk sementara, pemerintah desa telah mengeluarkan imbauan kepada warga agar membatasi aktivitas di sekitar area retakan dan terus memantau perubahan kondisi tanah di lingkungan mereka.

Pemerintah desa juga berharap agar BPBD dan pihak terkait bisa segera melakukan kajian geologi guna mengetahui penyebab pasti retakan serta memberikan rekomendasi langkah mitigasi yang diperlukan. Hingga saat ini, warga masih memilih bertahan sambil berharap tidak terjadi pergerakan tanah yang lebih besar. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi satu-satunya pegangan warga Tugurejo dalam menghadapi ancaman bencana yang terus membayangi.


Red

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR