YASAN DALEM SISKS PAKUBUWONO KARATON SURAKARTA SEBAGAI BENTUK KEPEDULIAAN KITA ATAS PENINGGALAN LELUHUR

SURAKARTA | Cyberpolri.id - Pada masa pemerintahannya, Raja Raja Kraton Surakarta banyak membangun atau membuat sesuatu hal untuk mendukung kemuliaan  Karaton Surakarta sebagai Penguasa Nagari di Tanah Jawa dan Penerus Kerajaan Mataram Islam juga membangun berbagai fasilitas untuk kesejahteraan rakyatnya.Senin (30/6/2025)

Dibawah ini saya uraikan berbagai catatan pembangunan atau kegiatan yang dilaksanakan pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwana II hingga Sunan Pakubuwana X yang diambil dari sumber data  Seratan Pujangga Padmasusastra.



I. Yasandalem Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana II di Karaton Surakarta Hadiningrat


1. Kadhaton.

Bangunan istana untuk pusat pemerintahan nagari Surakarta juga untuk tempat tinggal keluarga Raja.


2. Pemasangan jam di panggung pada tahun Belanda 1748. Jam ini dipesan ketika masih di Kedhaton Kartasura kepada Pemerintah Inggris. Saat ini jam berada di Museum Radyapustaka Sriwedari.


II. Yasandalem Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana III di Karaton Surakarta Hadiningrat


1. Pembangunan kadhaton yang diberi nama Prabasuyasa pada tahun Alip 1683.


2. Membangun tembok cepuri dan Kori Brajanala atau Kori Gapit pada tahun Ehe 1684.


3. Mendirikan Sakaguru Masjid Gedhe pada tahun Wawu 1689.


4. Pembangunan Sitihinggil Ler pada tahun Alip 1691.


5. Membuat pagar kedhaton pada tahun Ehe 1692.


6. Renovasi Dalem Ageng Prabasuyasa pada tahun Jimawal 1693.


7. Penggantian pendhapa kedhaton pada tahun Wawu 1697. Pendhapa yang lama diberikan kepada Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara.


8. Pembangunan Kori Ageng Beteng Surakarta pada tahun Jimakir 1698.


9. Pembangunan Panggung Sanggabuwana pada tahun Ehe 1708.


10. Pembuatan saluran air dari Umbul Pengging yang dialirkan menuju ke Kraton pada tahun Ehe 1708.


11. Pemindahan Bangsal Pangrawit Pagelaran ke utara pada hari Jemuwah 9 Rabingulakir taun Jimawal 1709.


12. Memasang pondasi Sitihinggil Ler pada hari Akat 19 Rabingulakir taun Jimawal 1709.


13. Membangun griya bangsal gamelan sekaten dan plataran selatan Masjid Gedhe pada taun Wawu 1713.


14. Pembentukan Abdidalem Prajurit Kawandasa Cemeng Anirwesthi.


15. Pembentukan Abdidalem Prajurit Kawandasa Abrit Anirmala.


16. Pembentukan Abdidalem Prajurit Dorapati bernama Jagabraja.


17. Pembentukan Abdidalem Prajurit Carangan Wirautama sejumlah 125 orang dengan senjata pedang dan pistol.


18. Membuat Wayang Gedhog bernama Kyai Banjet Nem pada tahun 1709.


19. Membangun Pesanggrahan di Dhusun Ngrantan yang berada di sebelah timur Bacem.


III. Yasandalem Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana IV di Karaton Surakarta Hadiningrat


1. Membangun Masjid Ageng pada tahun Ehe 1716 atau tahun Belanda 1789.


2. Membangun Regol Srimanganti Ler pada taun 1718 atau tahun Belanda 1791.


3. Memasang pondasi Sitihinggil Kidul pada hari Senen 2 Rabingulakir taun Wawu 1721 atau tahun 17924. Pada tahun yang sama juga menanam ringin kurung sakembaran di Alun-alun Kidul.


4. Merenovasi sakaguru Dalem Ageng Prabasuyasa pada taun Jimakir 1722 atau tahun Belanda 1795.


5. Selesainya renovasi Dalem Ageng Prabasuyasa pada taun Alip 1723 atau tahun Belanda 1796.


6. Kapa dengan bentuk Majapahit pada taun Be 1728 atau tahun Belanda 1802.


7. Membangun Dalem Ler atau Dalem Panepen di utara Dalem Ageng Prabasuyasa pada taun Be 1728 atau tahun Belanda 1802.


8. Pembangunan Loji Beteng di Klathen pada taun Alip 1731 atau tahun Belanda 1805.


9. Berdirinya Bangsal Witana Sitihinggil Kidul pada hari Selasa 3 Besar Be 1736 atau 9 Januari 1810.


10. Membuat umpak saka rawa pendhapa ageng pada Selasa Pon 16 Rabingulakir Alip 1739 atau 29 April 1812.


11. Mengganti tanah di sekitar Pendhapa Ageng dengan tanah dari Kadipala pada hari Rebo 12 Besar Alip 1739 atau 16 Desember 1812.


12. Renovasi Bangsal Marcukundha pada hari Senen 13 Rabingulakir Jimawal 1741 atau 4 April 1814.


13. Membangun parit Kali Larangan yang mengalir ke Kraton pada hari Senen 1 Siyam Je 1742 atau 6 Agustus 1815.


14. Mulai memasang pondasi Kori Kamandhungan pada hari Setu 21 Besar Jimakir 1746 atau 10 Oktober 1819.


15. Pembangunan Pendhapa Pamethelan pada hari Selasa 18 Mulud Alip 1747 atau 4 Januari 1820


16. Pembentukan Abdidalem Jayengastra sejumlah 125 orang termasuk mayor, opsir, tambur, dan sulingnya.


17. Pembentukan Abdidalem Prajurit Tamtama Carangan dengan senjata tombak sulam, pistol, dan pedang sejumlah 125 orang termasuk mayor, opsir, tambur, dan sulingnya.


18.Klowongan kedhang tapak asmadalem.


19. Membuat Dhestar dengan kuncung pada tahun Je 1734. Hal ini kemudian ditiru oleh para tiyang alit.


20. Membangun Pesanggrahan di Cemani pada tahun Je 1734.


21. Membuat sodetan sungai di sebelah timur yang dialirkan ke utara hingga Baturana yang kemudian diberi nama Sungai Gejigan.


22. Memelihara badak di Alun-alun Kidul depan Mukminan pada taun Je 1734.


23. Membuat Ringgit Purwa 200 biji yang diberi nama Kyai Mangu pada tahun Ehe 1706 atau tahun Walandi 1779.


24. Membuat Ringgit Purwa 200 biji bernama Kyai Kanyut pada taun Je 1708 atau tahun Walandi 1781.


25. Membuat Ringgit Purwa bernama Kyai Jimat pada taun Je 1716 atau tahun Belanda 1789.


26. Membuat Ringgit Purwa 202 biji bernama Kyai Kadung pada taun Alip 1721 atau tahun Belanda 1799.


27. Membuat Ringgit Gedhog bernama Kyai Dewa Katong pada taun 1724.


28. Kangjeng Gusti Pangeran Adipati III Anom membuat wayang lakon Rama pada taun 1728


IV. Yasandalem Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana VI di Karaton Surakarta Hadiningrat.


1. Mengubah landskap Dalem Ageng Prabasuyasa dengan membuka gebyog dan memindahkan ke penanggap kilen mujur ngidul sehingga patanen menghadap ke timur pada hari Rebo Kliwon 19 Sawal Dal 1751 atau 16 Juni 1824.


2. Membuat palenggahan untuk pisowanan Senen Kemis pada hari Kemis 6 Sapar Be 1752 atau 30 September 1824.


3. Pemasangan mustaka Masjid Ageng yang sebelumnya rusak tersambar petir pada hari Jemuwah Wage 16 Dulkangidah Alip 1755 atau 30 Mei 1828.


4. Tedhakdalem ke barat perempatan Gladhag untuk menghadiri undangan Kangjeng Tuwan Residhen pada acara peletakan batu pertama pembangunan gereja pada hari Senen 4 Sawal Jimawal 1757 atau 29 Maret 1830.


5. Membuat Abdidalem Prajurit Jagapraja sejumlah 125 orang termasuk mayor, opsir, tambur, dan suling


V. Yasandalem Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana VII di Karaton Surakarta Hadiningrat.


1. Menerima perintah dari Gubernur Jenderal di Batavia untuk merenovasi Masjid Agung Demak yang rusak bersama Kangjeng Sultan Hamengkubuwana pada hari Akat 25 Jumadilawal Jimakir 1770 atau 3 Juni 1842. Pemerintah Hindia-Belanda memberikan bantuan berupa uang untuk renovasi masjid.


2. Mengganti Tratag Pagelaran pada Kemis Legi 4 Sura Jimawal 1773 atau 23 Januari 1845.


3. Merenovasi Masjid Ageng pada hari Senen Kliwon 27 Sura Alip 1779 atau 2 Desember 1850.


4. Mengganti griya di Sitihinggil Kidul pada hari Selasa Legi 27 Ruwah Ehe 1780 atau 15 Juni 1852.


5. Berdirinya Serambi Masjid Ageng pada hari Kamis Wage 19 Besar Be 1784 atau 21 Agustus 1856.


6. Pemasangan mustaka Masjid Ageng yang terbuat dari brumbungan emas seberat 192 ringgit dengan puncak berupa kristal pada hari Setu Pon 10 Mulud Wawu 1785 atau 8 Nopember 1856.


7. Membangun Pesanggrahan di Tegalganda.


8. Membuat ringgit purwa untuk latihan padintenan


VI. Yasandalem Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana VIII di Karaton Surakarta Hadiningrat.


1. Datangnya pesanan kereta kencana yang dipesan dari Belanda sejak Ingkang Sinuhun Pakubuwana VII masih jumeneng nata pada hari Setu Kliwon 2 Siyam Ehe 1788 atau 24 Maret 1860. Kereta kencana ini datang bersama dengan busana kuda berpureder sejumlah 8 biji seharga f. 30.000. Kemudian kereta kencana ini diberi nama Kyai Garudha Kancana.


2. Penggantian nisan makam garwadalem yang semula tertulis Bandara Raden Ayu Adipati Hangabehi di Makam Laweyan menjadi pasareyandalem Kangjeng Ratu Pakubuwana, prameswaridalem Sampeyandalem Kaping VIII pada hari Akat 21 Mulud Jimawal 1789 atau 7 Oktober 1860.


VII.Yasandalem Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana IX di Karaton Surakarta Hadiningrat


1. Merenovasi Panggung Sanggabuwana yang sebelumnya rusak karena gempa pada hari Rebo Pon 7 Sapar Je 1798 atau 19 Mei 1869.


2. Mulainya membunyikan gamelan sekaten alit di pagongan plataran Masjid Ageng sebelah utara. Sementara gamelan sekaten ageng masih dibunyikan di pagongan plataran Masjid Ageng sebelah selatan pada hari Selasa 6 Mulud Dal 1807 atau 17 Maret 1878. Keduanya dibunyikan secara bergantian.


3. Berdirinya tiang besi Paningrat pada hari Jemuwah Pon 17 Rejeb Wawu 1809 atau 25 Juni 1880.


4. Berdirinya Bangsal Malige pada hari Jemuwah 19 Rabingulakir Alip 1811 atau 10 Maret 1882.


5. Membuat Malige untuk Supitdalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom yang kemudian diberi nama Maderengga pada taun Alip 1811 atau tahun 1882.


6. Mendirikan Pesanggrahan di Langenharja pada taun Be 1800 atau tahun Belanda 1870.


7. Mendirikan Pesanggrahan di Parangjara.


8. Membuat dandang yang diberi nama Kyai Tambur untuk mbethak setiap Taun Dal.


VIII. Yasandalem Sampeyandalem Ingkang Minulya saha Ingkang Wicaksana Ingkang Sinuhun Pakubuwana X di Karaton Surakarta Hadiningrat


1. Datangnya Kereta Kencana Kyai Garudha Kancana yang selesai direstorasi dari Belanda pada hari Jemuwah 2 Jumadilawal Jimakir 1826.


2. Dimulainya penyalaan lampu di Madusuka pada hari Setu 10 Sura Be 1832.


3. Penggantian lantai Paningrat dan Andrawina dengan menggunakan marmer putih pada hari Setu 14 Besar Be 1832.


4. Pemberian gadhuhah nyamat dari Tuwan Pan Arken dengan dhapur krun dengan rincian sebagai berikut:


a. Kolonel komandan mendapatkan dasar emas dengan intan.


b. Letnan kolonel hingga mayor mendapatkan dasar mas tanpa inten.


c. Rit mister dan kapten mendapatkan dasar silih asih.


d. Opsir mendapatkan dasar perak.


e. Onder opsir ke bawah mendapatkan dasar kuningan.


Peristiwa ini terjadi pada hari Rebo 7 Mulud Wawu 1883.


5. Merenovasi tembok Baluwarti pada hari Senen 23 Jumadilawal Wawu 1833.


6. Membuat Kori Butulan sebelah timur Dalem Adiwijayan pada hari Kemis 24 Sapar Ehe 1836.


7. Membuat Kori Butulan sebelah selatan Serangan pada hari Senen 30 Rejeb Jimawal 1837.


8. Membangun Kori Paran Karsa pada hari Senen 23 Jimakir Dal 1839.


9. Renovasi Brak Prajurit Drahgunder di barat Kori Brajanala Ler pada hari Kemis 28 Jumadilakir Be 1840.


10. Pumbukaan Sekolah Kasatriyan pada hari Selasa 27 Sawal Be 1840. Pembukaan ini dihadiri oleh Residen G.F van Wijk, KGPAA Mangkunegara, Putradalem, Sentanadalem, Pepatihdalem, dan para Bupati Jawi Lebet.


11. Pemberian nama-nama kantor dan tempat lain di Kraton dengan rincian sebagai berikut:


a. Kantor Kapalihan diberi nama Kantor Marduyaknya.


b. Kantor Kaniten diberi nama Kantor Kridhaardhana.


c. Gedhong selatan Parasedya diberi nama Panti Winangun.


d. Gedhong Minuman diberi nama Drawisana.


e. Gedhong Kan diberi nama Kridhawaya.


f. Gedhong Kemasan diberi nama Wuryareka.


g. Gedhong Gerji diberi nama Mardiwastra.


h. Gedhong Koki diberi nama Reksa Sunggata.


i. Masjid Suranata Panepen diberi nama Pudyasana.


j. Masjid Suranata Jawi diberi nama Paramasana.


k. Kori Talangpaten diberi nama Reksadwara.


Peristiwa ini terjadi pada hari Kemis 18 Mulud Jimakir 1842.


12. Kagungandalem Masjid Pudyasana dipindahkan ke tenunan barat laut Bandengan pada hari Kemis 9 Robingulakir Jimakir 1842.


13. Membangun Dalem di Kompleks Dalem Pakubuwanan selatan Dalem Ageng Prabasuyasa yang kemudian diberi nama Sasana Dayinta pada hari Rebo 15 Siyam Jimawal 1845.


14. Renovasi Sasana Andrawina pada hari Selasa 20 Dulkangidah Alip 1851.


15. Pembukaan Sekolah Pamardi Putri di sebelah selatan Ngabeyan yang sebelumnya bernama Endra Gupita pada hari Kemis 2 Sapar Wawu 1857.


16. Pemberian nama pada beberapa kantor dengan rincian sebagai berikut:


a. Kantor Kabinet diberi nama Sitaradya.


b. Kantor Komtabilitit diberi nama Panti Wardaya.


c. Kantor Parimatan diberi nama Mandrasana.


d. Kantor Tetumbas diberi nama Bale Karta.


e. Kantor Pengasilan diberi nama Kridha Budaya.


f. Kantor Kas Lestari diberi nama Reksa Ardana.


g. Kantor Paprentahan diberi nama Bale Kretarta.


h. Kantor Blanjan diberi nama Panti Wilasa.


Peristiwa ini terjadi hari Saptu 23 Ruwah Wawu 1857.


17. Berdirinya Dalem Prabasuyasa Pasareyandalem Sinuhun Pakubuwana IX di Pajimatan Girireja Imagiri pada hari Selasa 16 Ruwah Be 1824.


18. Memasang mustaka pasareyandalem Sinuhun Pakubuwana IX di Pajimatan Girireja Imagiri pada hari 26 Ruwah Jimakir 1826.


19. Selesainya renovasi Masjid Ageng pada hari Selasa 6 Mulud Dal 


20. Berdirinya Dalem Prabasuyasa di Pasareyandalem Kutha Gedhe yang sebelumnya terbakar pada hari Jemuwah 14 Rabingulakir Wawu 1833.


21. Pembangunan Bangsal Sewayana pada hari Saptu 11 Sawal Alip 1835.


22. Renovasi Bangsal Manguntur Tangkil dan Bangsal Witana Sitihinggil Ler pada hari Senen 24 Besar Alip 1835.


23. Pemasangan sekarandalem Sinuhun Pakubuwana IX di Pajimatan Girireja Imagiri pada hari Akat 14 Jumadilakir Ehe 1836.


24. Pemasangan sekarandalem Kangjeng Ratu Pakubuwana, garwadalem Sinuhun Pakubuwana IX di Pajimatan Girireja Imagiri pada hari Saptu 23 Sawal Jimawal 1837.


25. Berdirinya Masjid di Ngeksipurna Pengging pada hari Selasa 14 Jumadilakir Je 1838.


26. Berdirinya Pasareyan Sela pada hari Saptu 16 Siyam Dal 1839.


27. Renovasi Bangsal Pangrawit pada hari Selasa 30 Besar Jimakir 1942.


28. Pemasangan mustaka Masjid Ageng yang dipesan dari Eropa pada hari Saptu 21 Ruwah Alip 1843.


29. Selesainya pembangunan Pagelaran Sasana Sumewa pada hari Kemis 9 Mulud 1844. Pilar sejumlah 48 buah yang melambangkan usia Sinuhun Pakubuwana X ketika itu.


30. Berdirinya Pringgitan dan Emper Jagasatru Pasareyandalem Sinuhun Pakubuwana IX dan bangsal di timur Blumbang di Pajimatan Girireja Imagiri pada hari Kemis 14 Rabingulakir Ehe 1844.


31. Pembukaan jembatan di Bacem pada hari Jemuwah 24 Sapar Jimawal 1845. Peristiwa ini dihadiri oleh Tuan Residen, KGPAA Mangkunagara, Putradalem, Sentanadalem, Pepatihdalem, Bupati Jawi Lebet, dan tuan-tuan Belanda.


32. Selesainya pembangunan Sekolah Mambangul Ngulum di selatan Masjid Ageng pada hari Saptu 4 Rabingulakir Jimawal 1845.


33. Berdirinya perkumpulan Sentanadalem yang kemudian diberi nama Narpawandawa pada hari Senen 23 Rejeb Jimawal 1845.


34. Mengganti sirap cungkup Pasareyandalem Sultan Agungan di Pajimatan Girireja Imagiri pada hari Kemis 19 Rabingulakir Je 1854.


35. Renovasi Jembatan di Gladhag dan pelebaran jalan arah ke selatan yang menuju ke Alun-alun Ler pada hari Senen 18 Dulkangidah Be 1856.


36. Berdirinya Dalem di Prabasana atau Kraton Kilen pada taun Wawu 1857 atau tahun Belanda 1927.


37. Berdirinya Griya Rad Nagari atau Sidhikara pada taun Wawu 1841 atau tahun Belanda 1911.


38. Renovasi Bangsal Marcukundha pada taun Wawu 1849 atau tahun Belanda 1919.


39. Berdirinya Gapura Gladhag pada taun Ehe 1860 atau tahun Belanda 1930 sebagai pisungsung tanda kehormatan bangsa Eropa yang tinggal di Surakarta kepada Sinuhun Pakubuwana X yang ketika itu merayakan Tumbuk Ageng atau ulang tahun ke-64  pada hari Kemis Legi 21 Rejeb Alip 1859 atau 3 Januari 1929.


40. Pemasangan Reca Sakembaran Pandhita Yaksa Kalang Kinantang serta pembuatan taman di Gapura Gladhag pada taun Alip 1859. Reca ini berasal dari Dhusun Pandhansimping Klathen.


41. Berdirinya Kantor Bandha Lumaksa pada taun Dal 1847 atau tahun Belanda 1917.


42. Berdirinya Museum pada hari Rebo Paing 22 Sura Alip 1843 atau 1 Januari 1913.


43. Berdirinya Griya Miskin atau Wangkung pada taun Dal 1839 atau tahun Belanda 1910.


44. Berdirinya Kantor Radyapustaka pada 27 Sura Jimawal 1829 atau 7 Juni 1899.


45. Pembangunan Bangsal Petilasan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Arya Mangkubumi I di Kampung Sewu pada taun Wawu 1865 atau tahun Belanda 1935.


46. Pembangunan Gapura Pasar Gadhing yang diberi nama Gapurendra pada hari Rebo 23 Robingulakir Jimawal 1869 atau 22 Juni 1938.


47. Pembangunan Gapura di Pasar Slompretan dan di Bathangan pada hari Rebo Paing 17 Sura Je 1870 atau 8 Maret 1939.

(Nang)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama