MADIUN | Cyberpolri.id - Suasana acara Ruwat Sengkolo Bumi Projo di Madiun Umbul Square. Setiap bulan Suro atau 1 Muharam 1447 H, Madiun Umbul Square di Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun Provinsi Jawa timur selenggarakan Acara tradisi turun temurun, yakni Ruwat Sengkolo Bumi Projo.
Ritual tahunan di tempat wisata Umbul Squer ini biasanya diawali dengan kirab budaya yang diisi dengan berbagai kesenian tradisional.
Kemudian juga digelar kirab pusaka dan jamasan pusaka dimana air jamasan jadi rebutan warga yang datang seperti yang digelar pada Sabtu (6/7/2025)
Ruwat Sengkolo Bumi Projo selalu menarik antusiasme warga. Selain melestarikan warisan nenek moyang, kegiatan ini juga sekaligus untuk promosi wisata Madiun Umbul Square.
Sejarah Pusaka Legendaris Keris Tundhung Madiun yang Dibuat oleh Mpu Ki Nom
Acara ruwatan dipimpin oleh KRA H. Irsyad Pujodiningrat dan melibatkan sesepuh Pakoso (Paguyuban Abdi Dalem Surakarta Hadiningrat) dari berbagai daerah.
Prosesi acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh Pakoso Setelah doa, dilakukan kirab pusaka yang mengelilingi Umbul Squer.
Kirab ini merupakan simbol penghormatan terhadap benda-benda pusaka yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual dan sejarah penting bagi masyarakat setempat.
Setelah kirab pusaka, dilanjutkan dengan jamasan pusaka. Beberapa pusaka yang dijamas diantaranya seperti Kyai Nogobodro, Kyai Brojogeni, Kyai Bethok Giring, Kyai Giring Lanang, Kyai Andhong Wulung dan lain sebagainya.
Dalam budaya masyarakat Jawa, jamasan merupakan pembersihan pusaka secara ritual untuk menjaga kesucian dan keberkahan pusaka tersebut.
Prosesi acara jamasan dilaksanakan dan diikuti penuh khidmat oleh para peserta yang hadir. Salah satu bagian penting dari acara ini adalah kuras umbul.
Prosesi Ruwat Sengkolo Bumi Projo di Umbul Square.
Dipercaya bahwa Umbul Squer merupakan petilasan dari Ki Ageng Ngerang Kusuma, seorang tokoh besar di daerah setempat.
Kuras umbul dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan sumber mata air di tempat tersebut, menjaga kebersihan, dan melestarikan nilai-nilai spiritual yang diwariskan oleh leluhur.
(Nang)