SURABAYA|Cyberpolri.id – Gerakan G-3 September 2025 akan menjadi momentum rakyat Jawa Timur menyuarakan keresahan dan kekecewaannya terhadap maraknya korupsi massal dana hibah, pungutan liar (pungli), serta praktik penahanan ijazah yang menjerat masa depan generasi bangsa.
Aksi ini menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera turun tangan, mengusut tuntas seluruh dugaan korupsi di Jawa Timur, tidak hanya kasus hibah, tetapi juga berbagai praktik kotor lainnya yang merugikan rakyat.
Sikap Tegas Gus Har – Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG)
Menyikapi kondisi ini, Gus Har selaku Pengurus Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG) menyampaikan dukungan penuh kepada rakyat Jawa Timur yang tergabung dalam Gerakan G-3 September 2025.
“Kami dari ARPG berdiri bersama rakyat. Jangan pernah remehkan suara rakyat. KPK harus segera turun tangan mengusut tuntas seluruh kasus korupsi di Jawa Timur. Jangan hanya berhenti di hibah, tapi bongkar semua mafia korupsi yang merugikan rakyat,” tegas Gus Har.
Lebih lanjut, Gus Har menekankan bahwa aksi ini harus benar-benar menjadi simbol perlawanan rakyat yang damai, tertib, dan konstitusional.
“ARPG akan selalu bersama rakyat. Siapa pun yang menghalangi aspirasi rakyat berarti berhadapan langsung dengan rakyat. Ingat, kekuasaan bukan untuk menindas, tapi untuk melayani,” pungkasnya.
Selain itu, Gus Har juga menitipkan pesan khusus kepada Cak Soleh “No Viral No Justice”, selaku Ketua Koordinator Gerakan G-3 September 2025.
“Saya titip kepada Cak Soleh, jaga gerakan ini dengan penuh tanggung jawab. Pastikan aksi berjalan damai, tidak anarkis, aman, dan kondusif. Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan momentum ini untuk kepentingan lain yang justru merugikan rakyat,” ujar Gus Har.
Ia menegaskan bahwa kekuatan sejati rakyat ada pada aksi damai yang tertib. Dengan cara itu, legitimasi moral dan hukum dari tuntutan rakyat akan semakin kuat di mata publik.
“Aksi damai adalah kekuatan sejati rakyat. Semakin tertib kita, semakin kuat legitimasi tuntutan kita. Saya yakin Cak Soleh bisa menjaga marwah gerakan ini,” tutup Gus Har.
suara rakyat Jawa Timur diharapkan semakin lantang terdengar, sekaligus menjadi peringatan keras bahwa rakyat tidak akan tinggal diam menghadapi korupsi, pungli, dan ketidakadilan.
(Nang)


