 |
| Penampakan Dua Sejoli |
MADIUN | Cyberpolri.id - Sebuah rumah kos di wilayah Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, menjadi sorotan warga dan media setelah terungkap menyewakan kamar secara per jam dengan pengunjung yang diduga banyak berasal dari kalangan pelajar setingkat SMA. Praktik ini menuai keresahan masyarakat sekitar, terlebih saat musim liburan di mana tingkat kunjungan meningkat tajam.
Pemilik kos, seorang lansia yang dikenal dengan nama panggilan Mbah Boe dan mempunyai karyawan berinisial G, mengaku bahwa sejak pandemi COVID-19 melanda, usaha angkringan yang dikelolanya terpaksa gulung tikar. Demi bertahan hidup, ia kemudian membuka jasa kos per jam yang menurutnya lebih menguntungkan dibandingkan menyewakan kamar secara bulanan.
 |
| Salah Seorang Pelanggan Sedang Membayar Kepada Penjaga Kamar Kos |
“Kalau bulanan sepi, tapi kalau per jam banyak yang datang, apalagi saat libur begini,” ujar Mbah Boe saat ditemui awak media.
Menjawab pertanyaan terkait izin usaha, Mbah Boe menyatakan bahwa semua perizinan telah lengkap dan pihaknya rutin berkoordinasi dengan Polsek Taman serta instansi terkait lainnya. Meski begitu, fakta bahwa pengunjung kos diduga banyak dari kalangan anak di bawah umur menjadi perhatian serius.
Warga sekitar mulai gelisah karena aktivitas di kos tersebut dianggap mengganggu ketertiban lingkungan. Beberapa tokoh masyarakat bahkan menyuarakan kekhawatiran mereka atas dampak sosial dan moral yang ditimbulkan.
Kos yang telah beroperasi selama empat tahun itu kini dalam sorotan banyak pihak. Masyarakat berharap aparat penegak hukum dan pemerintah kota Madiun segera melakukan pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas tempat kos sejenis, khususnya yang berpotensi menjadi tempat praktik penyalahgunaan.
Nang / Tim
