JAKARTA | Cyberpolri.id - Pemerintah terus mendorong pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu strategi nasional dalam mengatasi persoalan gizi masyarakat. Lebih dari sekadar upaya pemenuhan nutrisi, program ini juga membuka peluang besar dalam penciptaan lapangan kerja, khususnya bagi generasi muda lulusan perguruan tinggi.
Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa MBG akan melibatkan ribuan satuan pelayanan di seluruh provinsi. Kehadiran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi ujung tombak pelaksanaan program ini di lapangan.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menjelaskan bahwa pemerintah telah merekrut puluhan ribu lulusan baru melalui skema Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). “Kepala unit SPPG saat ini berjumlah sekitar 30 ribu, semuanya berasal dari sarjana muda yang telah direkrut secara nasional. Jadi total ada 90 ribu lapangan kerja yang terbuka bagi para fresh graduate,” ujar Tigor dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Rekrutmen tenaga muda ini, menurut Tigor, merupakan langkah strategis untuk mendorong partisipasi aktif generasi milenial dan Gen Z dalam pembangunan nasional. Dengan melibatkan mereka secara langsung dalam implementasi program MBG, pemerintah berharap terjadi pergeseran paradigma: dari generasi penerima manfaat menjadi generasi pelaksana dan penggerak solusi.
Program MBG sendiri merupakan inisiatif yang tengah dikembangkan dengan pendekatan lintas sektor, termasuk koordinasi antara BGN, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan. Ribuan satuan pelayanan yang tersebar ini akan bertanggung jawab menyediakan makanan bergizi secara konsisten kepada kelompok sasaran, terutama anak-anak usia sekolah dan masyarakat rentan.
BGN juga menyebutkan bahwa evaluasi berkala terus dilakukan untuk memastikan kualitas layanan serta efisiensi distribusi makanan. Tak hanya gizi, program ini juga berpotensi menggerakkan sektor ekonomi mikro, seperti UMKM penyedia bahan pangan lokal, katering komunitas, dan logistik pangan.
Dengan besarnya potensi ekonomi dan sosial yang dihasilkan, program MBG kini dipandang sebagai intervensi strategis yang bukan hanya menjawab persoalan kesehatan masyarakat, tetapi juga menyumbang pada penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional dari akar rumput.
Nang /Aj