SEJARAH LERENG GUNUNG LAWU PUSAT STRATEGIS KERAJAAN BESAR



MAGETAN | Cyberpolri.id - Sejarah Wilayah Lereng Lawu (1200–1400 M) Lereng Gunung Lawu merupakan wilayah strategis yang menjadi penghubung antara pusat kekuasaan Jawa Tengah (Singhasari/Majapahit awal) dengan kawasan timur seperti Blambangan, Kediri, hingga Panarukan.Minggu (18/5/2025)

Wilayah ini dikenal sebagai zona mandala pinggiran: bukan pusat kerajaan besar, namun memiliki otonomi kuat dengan sistem kemitraan vasal (vassal alliance) terhadap kerajaan utama seperti Kediri, Tumapel, dan Majapahit.

Menurut Ricklefs (2001) dan Slametmuljana (1965), sistem kekuasaan di Jawa masa itu bersifat desentralistik, sehingga banyak polita (kerajaan kecil atau kadipaten) berkembang dan menjalankan pemerintahan semi-mandiri.



Daftar Kerajaan & Kadipaten di Lereng Lawu (1200–1400 M)

1. Kraton Wengker – Terletak di barat Gunung Lawu (sekarang Ponorogo), dikenal sebagai pusat militer dan tempat pengasingan bangsawan. (Baca: Nagarakretagama, pupuh 24).

2. Kadipaten Parang – Berpusat di lembah Parang (Madiun selatan). Mengontrol jalur logistik antara Bengawan Solo dan hutan Cemoro Sewu.

3. Mandala Manisrenggo – Kini sekitar Karanganyar; dulunya pusat pelatihan spiritual dan militer, dengan hubungan kuat ke Singhasari.

4. Kraton Kalingga Timur – Warisan Kalingga kuno yang bertahan dalam bentuk kerajaan kecil hingga akhir abad ke-13.

5. Kadipaten Magetan Lama – Berada di kaki timur laut Lawu. Muncul dalam prasasti lokal sebagai pengelola sistem irigasi hulu Bengawan Madiun (Laporan Epigrafi BP3, 1987).

6. Kadipaten Giripuro – Kawasan perbukitan Ngancar, memiliki benteng batu dan pusat pemujaan Siwa-Buddha.

7. Kraton Jumog – Wilayah kekuasaan kecil di hulu Lawu barat, berkembang di era pasca-Singhasari.

8. Mandala Pringapus – Disebut dalam artefak arkeologis Candi Pringapus (Ngawi–Karanganyar) sebagai wilayah latihan prajurit dan lumbung pangan.

9. Kadipaten Ngrambe Lama – Berbasis pertanian tinggi dan terkenal dengan produksi bahan baku besi dan logam.

10. Mandala Giri Lawu – Kawasan ritual dan kekuasaan spiritual di sekitar Candi Cetho dan Sukuh, tapi memiliki juga pemimpin lokal yang disebut Rakryan Lawu.

11. Kadipaten Kedu Selatan – Memiliki relasi diplomatik dengan Kediri dan pengaruh kuat dalam ekspor kayu dan damar.

12. Kraton Pager Gunung – Letaknya di timur Lawu, disebut dalam tradisi lisan sebagai penguasa jalur Alas Kethu–Magetan.

13. Kadipaten Wonomarto – Perbukitan timur Madiun, dikenal dalam sastra lokal sebagai pusat pengembangan kuda dan logistik prajurit.

14. Kraton Seloprojo – Mengontrol daerah timur laut Lawu; memiliki kekuatan spiritual dan ekonomi

15. Kadipaten Dawuhan,kerajaan Pandan GuGur(Tawangmangu 1750). Dikenal sebagai pusat pelatihan pasukan berkuda dan pertahanan tinggi wilayah tengah

16.  Mandala Panekan – Terlibat dalam diplomasi jalur selatan antara Majapahit dan pedalaman Gunungkidul.

17. Kadipaten Alas Gung – Kawasan hutan belantara strategis, basis kelompok militer pengintai (balasewana) dalam teks perbatasan Majapahit Timur.


Sumber & Referensi :

Ricklefs, M. C. (2001). A History of Modern Indonesia since c.1200. Stanford University Press.

Slametmuljana. (1965). Kerajaan-Kerajaan Nusantara Lama. Jakarta: Pustaka Rakyat.

Santosa, H. (2008). Pusat-Pusat Kekuasaan Lokal di Lereng Lawu: Kajian Sejarah dan Arkeologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur. (1987). Laporan Epigrafi Lereng Lawu Barat dan Timur.

(Nang)



SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR