Berbagai produk mulai dari alat pertanian hingga perlengkapan rumah tangga dihasilkan oleh tangan-tangan terampil para pandai besi wilayah tersebut.
Uniknya, secara administratif tidak ada nama daerah yang disebut Koripan. Senin (7/7/2025)
Nama tersebut selama ini merujuk kawasan sentra pandai besi setidaknya di tiga desa yakni Desa Kranggan dan Keprabon, Kecamatan Polanharjo, serta Desa Segaran di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Provinsi Jawa tengah.
“Nama Koripan itu ada, tetapi secara administrasi kebetulan tidak ada. Itu adalah sebutan dari keraton,” kata Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo.
Gunawan mengungkapkan nama Koripan dulunya pernah digunakan sebagai nama pasar yang berdiri di tengah Desa Kranggan.
Pasar itu berada di tanah perdikan keraton.
Namun, pasar tersebut kini sudah tidak ada. Lahan yang dulu digunakan untuk pasar kini menjadi kompleks masjid.
Terkait aktivitas sentra pandai besi, Gunawan menjelaskan keahlian itu diwariskan secara turun temurun hingga kini.
Aktivitas pandai besi di wilayah yang kerap dikenal dengan nama Koripan terjadi sekitar abad ke-16.
Adalah Empu Supo serta Empu Korip yang disebut-sebut menjadi cikal bakal warga memiliki keahlian menjadi pandai besi.
“Empu Korip merupakan panjak (pembantu empu) dari Empu Supo di Abad ke-16. Kalau Empu Supo itu membuat senjata dari keraton. Kalau Empu Korip membuat alat-alat pertanian,” ungkap Gunawan.
Dosen ISI Surakarta, Kuntadi Wasi Darmojo, mengungkapkan Empu Korip merupakan empu keris yang sudah melakukan peristiwa besar di ranah budaya adiluhung yakni pembuatan tosan aji.
Empu Korip merupakan empu pada era Mataram Islam yang dikenal sebagai pembuat keris berkualitas tinggi.
Atas kontribusinya dalam ranah pembuatan tosan aji, Empu Korip mendapatkan penghargaan dari keraton semacam tanah bengkok.
“Tidak dipungkiri bahwa sampai detik ini ada satu kegiatan di Koripan adalah menjadi sentra kerajinan pandai besi. Ini tidak lepas yang namanya seorang tokoh yakni Empu Korip,” kata Kuntadi.
Kuntadi mengajak warga di kawasan yang dikenal dengan nama Koripan untuk terus melestarikan keahlian menjadi pandai besi.
Salah satunya dia mendorong ada museum di Koripan sebagai bentuk penghargaan kepada Empu Korip.
(Nang)
